Jumat, 19 Desember 2014

KINJIRARETA FUTARI ( 2 orang yang terlarang )







Pepohonan, embun pagi
Bagaikan desahan seseorang
Danau yang tidak ada di peta
Airnya tenang bagaikan tertidur
Kehilangan kata-kata
Kesedihan yang terlalu sepi
Di ujung akhir, kenangan ini
Tempat yang dahulu ingin kudatangi
Sampai manapun dirimu
kucintai
Sampai kapanpun dirimu
dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya
pertemuan kita
Kumohon
maafkanlah cinta kita ini
yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon
kepada takdir yang kejam ini
berserah diri
Kita berdua yang terlarang
“bagaikan melempar batu ke danau
di hatiku riak air meluas
tak bisa dengan orang lain
apakah, ini tak boleh?” -Yona
Kapal di tepian danau
Diikat tali yang sangat erat
Jika menghindari keramaian
Harus pergi ke dunia yang amat jauh
Jangan kau salahkan
dirimu sendiri
Janganlah kamu menangis
sendirian
Saling memahami kebahagian
Ciuman
ikatan yang erat
Jikalau
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Tak akan pernah berpisah
Jikalau
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua kan terikat
Sampai manapun dirimu
kucintai
Sampai kapanpun dirimu
dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya
pertemuan kita
Kumohon
Kumohon
maafkanlah cinta kita ini
yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon kepada takdir yang kejam ini
berserah diri
Kita berdua yang terlarang
JikalauDahulu aku tidak terlahir seperti ini
Tak akan pernah berpisah
Jikalau
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua kan terikat
“Yuk kita naik kapal ke danau,
kalau lelah mendayung,
tidurlah dalam dekapanku,
karena dalam mimpi,
kita, terus saling mencinta” -Viny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar